Monday, March 28, 2022

Serial Sandiwara Radio Tutur Tinular, Kisah dari kuping turun kehati.

    Tutur Tinular merupakan cerita karya Almarhum pak S.Tidjab yang sangat fenomenal, pada era 80 sampai 90 an diangkat ke media radio dalam bentuk Serial Sandiwara radio yang kala itu salah satu media populer dikalangan masyarakat Kita, sandiwara radio sederhananya adalah serangkaian cerita/kisah yang di sampaikan dalam bentuk audio namun seolah-olah itu terjadi pada waktu di mana kisah itu terjadi dan pendengar seperti ikut larut ke dalam cerita, jadi setiap orang memiliki imajinasinya sendiri dalam menggambarkan sosok tokoh-tokoh yang bermain dalam cerita tersebut,        sebelum media televisi dan internet menjamur seperti sekarang ini, Sandiwara Radio adalah hiburan yang di jadikan andalan untuk melepaskan penat dan lelah setelah melakukan aktifitas sehari-hari.

    Beberapa tahun kemudian Tutur tinular di angkat ke 4 Film layar lebar, namun hanya versi layar lebar yang Pertama yang di rilis tahun 1989 berjudul Pedang Naga Puspa, yang sangat berkesan bagi penggemarnya, ini mungkin di karenakan alur cerita sudah cukup menggambarkan imajinasi dari penikmat Sandiwara Radionya, kisah Tutur Tinular juga pernah di buat ulang versi sinetronnya untuk merebut pasar media televisi namun hanya 1 versi yang benar-benar sesuai dengan harapan, yakni versi Tutur Tinular 1997 Produksi PT. Genta Buana Pitaloka

     Kini Kisah tersebut telah menjadi kenangan untuk sebagian masyarakat Indonesia, khususnya generasi 80 sampai 90an, namun Begitu Serial Sandiwara Radio Tutur Tinular merupakan kisah yang masih bisa kita nikmati sampai sekarang, tersebar di berbagai Platform salah satunya Youtube yang menjadi salah satu media yang sangat populer sekarang ini. 

 Tutur tinular sendiri merupakan Kisah tentang Perjuangan, Dendam, Cinta, Ambisi dan keserakahan umat manusia dalam mencari Jati dirinya, berlatar belakang pada zaman runtuhnya kerajaan singashari dan berdirinya kerajaan Majapahit, mengisahkan tentang perjalanan seorang pemuda desa dari Kurawan bernama Arya Kamandanu, putra Empu (Pembuat Senjata) kerajaan Singashari, yang karena ketidakberaniannya menyatakan cintanya kepada Nari Ratih, sehingga harus rela kehilangan gadis yang sangat di cintainya itu di renggut dan dinikahi Kakaknya Sendiri (Arya Dwi Pangga). Karena Kekecewaan pada kakaknya dan mantan kekasihnya itulah Arya kamandanu melampiaskan kemarahan dirinya untuk mempelajari Ilmu Bela diri dan olah kanuragan dengan bimbingan pamannya ( Empu Ranubaya) yang juga Kakak seperguruan Ayahnya. 

    Hari berganti hari, Minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan, Ia memutuskan berkelana dan melanglang buana sampai kemudian hari, Ia bertemu sepasang Suami Istri (Mei Shin & Lou xi San) dari daratan tiongkok yang kebetulan terdampar di pulau jawa, yang karena beberapa sebab, salah satunya di anggap mata-mata sehingga mereka menjadi buronan kerajaan kediri yang saat itu baru saja menumbangkan kekuasaan Kerajaan Singhasari dan berkuasa di tanah jawa. Keduanya terus menerus diburu hingga suatu waktu suaminya (lou xi san a.k.a Pendekar Lou) tewas saat pertempuran. Beruntung tidak selang berapa lama Arya kamandanu datang dan menolongnya sehingga Mei Shin tidak ikut menjadi korban kebengisan prajurit-prajurit kediri. 

 

Bersambung......................................

No comments: